Follow us on:

Cara Mencegah Narkoba

Cegah Narkoba dengan ekstra dan non Kurikuler




(Tulisan ini telah dikirimkan dan dimuat di Harian Republika 20 Juni 2012)
Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Bambang Abimanyu mengatakan jumlah pecandu narkoba di Indonesia telah mencapai 3,8 juta jiwa dan setiap tahun memiliki kecenderungan meningkat. Diantara jumlah itu ternyata kalangan pelajar mengambil posisi tertinggi dalam hal pengguna narkoba yang mencapai lebih dari 50% atau sekitar 2 juta pelajar/mahasiswa. Jumlah ini sangat luar biasa apalagi mereka adalah generasi penerus bangsa yang dipersiapkan untuk mengambil estafeta kepemimpinan nasional dimasa mendatang. Apa jadinya bangsa ini kalau banyak dari pelajarnya yang ternyata merupakan pencandu narkoba akut dan berat?
Dalam upaya mencegah membesarnya pengguna narkoba ini dikalangan pelajar dan mahasiswa, maka salah satu solusinya adalah mengaktifkan pembelajaran ekstra dan non kurikuler dengan meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Ekstra kurikuler dapat dilakukan lebih intensif misalnya setiap sabtu adalah kegiatan ekstra kurikuler. Juga dapat diadakan pertandingan persahabatan antar kelas, angkatan, jurusan. Semua siswa (mahasiswa) diharuskan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai bakat dan minatnya. Masukkan kegiatan ini bagian dari penilaian guru (wali kelas) dan dosen (pembina akademik dan kemahasiswaan).
Berbagai kegiatan yang mengandung kreativitas dan dapat menumbuhkembangkan bakat dan kepiawaian pelajar perlu difasilitasi dan diakomodasi sedemikian rupa oleh sekolah dan kampus. Berilah perhatian untuk semua itu. Pelajar (mahasiswa) yang aktif melakukan kegiatan ekstra kurikuler yang positif  akan menjauhkan mereka dari godaan-godaan narkoba.
Disamping itu juga dapat dilakukan kegiatan non kurikuler seperti kerja bakti sosial dilingkungan masyarakat, pencinta alam, latihan kemiliteran bela negara serta penegakkan disiplin program kepemudaan bekerjasama dengan TNI dan Kepolisian. Kegiatan kampanye "katakan non pada narkoba" dapat diselenggarakan dengan melibatkan pemuda (pelajar/mahasiswa) baik melalui organisasi pemuda seperti karang taruna maupun organisasi pelajar/mahasiswa. Tentu saja peran kelurahan/desa, jajaran pimpinan sekolah/perguruan tinggi sangat penting dalam mewujudnyatakan kegiatan non kurikuler ini. Semua kegiatan ini memerlukan koordinasi antara para pihak pemangku kepentingan. Pencegahan dan menjauhkan pelajar dari dampak negatif narkoba merupakan kepedulian kita bersama dan perlu melakukan kerjasama lintas sektoral. Saya yakin para pimpinan instansi dan lembaga pendidikan akan menyambut baik kegiatan-kegiatan tersebut diatas terwujudnyata.
Dengan kedua kegiatan itu (ekstra dan non kurikuler) generasi bangsa ini senantiasa didekatkan dengan berbagai kegiatan-kegiatan positif baik ketika berada di kelas, di sekolah dan diluar gedung atau tembok persekolahan. Upaya menyelamatkan generasi muda dari pengaruh buruk narkoba tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, perlu integrasi semua pihak dan memang harus ada inisiator yang memiliki kepedulian atas runyamnya persoalan yang diakibatkan "teror" narkoba ini. Jadi, marilah para pemangku kepentingan dan pengemban amanah dalam mendidik anak bangsa untuk segera memulainya. Jangan menunda-nunda lagi karena kita tengah berlomba dengan 'gangster' dan mafia narkoba yang semata-mata hanya ingin meraup keuntungan material yang bersifat hedonistik. Wahai mereka yang diberikan wewenang dan kekuasaan, selamatkanlah generasi muda kita, please.....
Peneliti dan Pendidik
PPS UIN Maliki Malang dan FEB UB